Hanya di peruntukan untuk seorang pemuda


       Saat ini rasa kesal melanda, ingin rasanya memiliki pasangan. Namun semua itu seperti mempertaruhkan kejujuran dan keimananku sendiri. Kita tahu bahwa islam melarang kita untuk mendekati zina, sementara kita tahu islam tidak pernah mengajarkan pacaran yang sesuai syariah. 



    Bukankah berkumpul dengan lawan jenis tanpa adanya bimbingan dari guru itu termasuk perkumpulan yang sia-sia. Karna adanya keniatan syang mengandung unsur nafsu. Saya benar-benar tidak tahu yang sekiranya terbaik untukku. Jika boleh memilih aku ingin menikah dengan banyak wanita dan di beri rizki yang cukup untuk bersama. Lalu aKu beri jadual setiap malam untuk menemani istri-istriku di ranjangnya

     Kenapa nafsu itu selalu berlebihan?
Padahal satu istripun tak punya tapi kenapa nafsu mengajarkanku slalu berlebihan. Padahal kenyataannya sekiranya saya mencampuri istriku hanya beberapa jam saja sudah tak mampu karna memang porsinya hanya untuk melampiaskan nafsu dan di sisi lain peran manusia untuk melestarikan generasi penerus.

   Dimanakah letak posisi yang tepat untuk ukuran nafsu? Kita tahu kita bisa melampiaskan nafsu itu dengan sendiri(organisme,onani) tanpa pasangan/lawan jenis. Tentu rasanya berbeda manusia di bekali akal sehat di campuri nafsu bukankah itu menjadikan rasa nikamat tersendiri.

   Masa muda adalah masa transisi dimana otak mempercayai logika. Hati mempercayai kekuatan lain/tuhan. Untuk itu lebih baik kita slslu menggabungkan antara keduanya. Di saat otak tidak mampu menjawab maka katakanlah di hati saya yakin tuhanku(allah) mampu mengabulkan semuanya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

emunfiq

BANJIR ??? INI SOLUSINYA MEMBUAT BADAN PERIZINAN BANGUNAN